Protokol yang digunakan untuk menentukan giliran pada saluran multiaccess terdapat pada sublayer dari data link layer yang disebut MAC (media
access control) sublayer. Peranan MAC sublayer sangat penting bagi sebuah LAN,
hampir semua yang
menggunakan
saluran multiaccess
menentukannya sebagai
basis komunikasi. Sebaliknya WAN menggunakan
link point to point, kecuali jaringan satelit. Karena saluran multiaccess
dan LAN sangat berkaitan erat secara teknik, MAC sublayer merupakan bagian terbawah dari data link layer.
Masalah Lokasi Saluran
Alokasi saluran statik pada LAN dan MAN
Cara tradisional
dalam mengalokasikan
sebuah saluran misalnya kabel telepon dengan banyak pengguna yang
berkompetisi
adalah dengan menggunakan
Frequensy
Division Multiplexing (FDM).
Saluran Dinamik Pada LAN dan MAN ;
1. Model Stasiun. Model terdiri dari n buah stasiun yang independent (komputer telepon alat komunikasi pribadi, dll)
yang masing-masing
memiliki
program dan pengguna yang
menghasilkan
frame untuk trasmisi, stasiun akan diblokir dan tidak melakukan apapun juga sampai
frame tersebut berhasil ditrasmisikan.
2. Asumsi Saluran
Tunggal saluran tersedia bagi semua jenis komunikasi, semua stasiun dapat mentrasmisikan
melalui saluran tersebut dan semua dapat menerima melalui saluran itu juga. Selama
hardware diperhatikan,
semua stasiun adalah ekivalen, walaupun
software protokol mungkin memberikan prioritas tertentu padanya.
3. Asumsi Tabrakan bila dua buah
frame ditrasmisikan
secara bersama, keduaanya bertumpah tindih waktunya dan akan menyebabkan
signal yang rusak. kejadian
ini dinamakan tabrakan
(collision). Semua stasiun dapat mendeteksi tabrakan.
Frame yang bertabrakan
harus ditranmisikan
ulang. Tidak terjadi
error lainnya selain yang
disebabkan oleh tabrakan.
4. a.Waktu Kontinu. Tranmisi frame dapat dilakukan setiap saat tidak terdapat
master clock yang berbagi waktu menjadi interval-interval diskrit.
b.Waktu Slot
Waktu dibagi menjadi
interval
– interval diskrit
(slot). Trasmisi
frame selalu dimulai pada awal sebuah
slot. Sebuah slot
dapat berisi 0,
1, atau lebih
frame, yang masing-masing
berhubungan
dengan slot
yang idle, transmisi yang
berhsil dan tabrakan.
5. a. Carrier Sense. Stasiun dapat mengetahui bahwa suatu saluran sedang dipakai sebelum mencoba menggunakannya, bila saluran sedang sibuk maka tidak akan ada stasiun yang akan mencoba menggunakannya sampai saluran tersebut berada dalam keadaan idle.
b. No Carrier Sense. Stasiun tidak dapat merasakan keaadaan suatu saluran sebelum menggunakanya.
Stasiun mencoba menggunakan
menggunakan
dan menggunakan
trasmisi. Setelah beberapa saat kemudian stasiun akan mengetahui bahwa apakah trasmisi tersebut berhasil atau gagal.
MULTIPLE ACCESS PROTOKOL
ALOHA
Pada
1970-an, Norman Abramson dan rekan sejawatnya di Universitas Hawai membuat sebuah metode untuk menyelesaikan masalah alokasi saluran yang baru dan baik sekali. Setelah itu karya mereka telah dikembangkan oleh para peneliti (abramson, 1985). Walaupun karya abramson, dikenal sebagai sistem Aloha, menggunakan broadcasting radio permukaan, ide dasarnya dapat diterapkan bagi beberapa sistem pengguna-pengguna yang tidak dapat terkoordinasi berkompetisi untuk memakai sebuah saluran tunggal yang dipakai bersama.
ALOHA MURNI
Ide dasar Aloha sangat sederhana : membiarkan pengguna
untuk melakukan trasmisi kapan saja bila memiliki data yang akan dikirimkan. Tentu saja akan terjadi tabrakan, dan frame-frame yang bertabrakan
akan hancur, akan tetapi sehubungan dengan sifat umpan balik dari broadcasting, pengirim selalu mengetahui apakah frame yang dikirim sudah rusak atau tidak dengan cara mendengarkan saluran, sama seperti cara yang dipakai oleh pengguna lainnya.
Pada LAN, umpan balik bersifat segera: pada satelit, terdapat delay 270 milidetik sebelum pengirim mengetahui keberhasilan sebuah trasmisi. Bila frame telah rusak, maka pengirim perlu menggirim dalam waktu Random dan megirimkannya kembali, waktu tunggu harus random atau frame-frame yang sama akan terus bertabrakan
sistem yang
memiliki banyak pengguna yang
menggunakan
bersama-sama sebuah saluran umum yang
pada gilirannya akan manyebabkan
konflik dikenal luas sebagai sistem
contention (persaingan).
ALOHA Berslot
Pada
1972, Robers menerbitkan
metode untuk mengadakan kapasitas sistem ALOHA (Roberts, 1972). Dalam proposalnya ia membagi waktu kedalam interval-interval diskrit,
yang masing-masing
intervalnya
berkaitan dengan sebuah frame.Pendekatan ini memerlukan persetujuan pengguna tantang batas-batas slot.
Satu cara untuk memperoleh sikronisasi harus memiliki sebuah stasiun khusus yang mengemisikan sebuah pipa pada awal setiap interval, sepertihalnya sebuah jam
Dalam metode roberts, yang sekarang dikenal sebagai ALOHA berselot komputer tidak diijinkan untuk mengirimkan sesuatu setiap saat tombol
ENTER diketikkan, akan tetapi, pengiriman
frame memerlukan waktu tunggu sampai awal slot
berikutnya.
saya kurang ngerti
ReplyDelete